Walikota Bandarlampung, Herman HN memberikan pinjaman
uang kepada pihak manajemen Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung
sebesar Rp 1 miliar. Dana tersebut diberikan untuk menanggulangi tunggakan pembayaran dua
bulan gaji, November dan Desember 2012 lalu yang belum dibayarkan oleh pihak
manajemen BRT Trans Bandarlampung kepada semua karyawannya.
Namun, pihak manajemen BRT membutuhkan Rp 1,8 miliar
untuk membayar dua bulan gaji ratusan karyawan beserta uang makan dan
transportasi. "Ya kita bantu pihak manajemen BRT Rp 1 miliar. Sisanya
sekian juta, nanti pihak manajemen BRT yang mengusahakan. Saya harap besok
harus dibayar semua," ujar Herman, seusai pertemuan dengan ratusan
karyawan BRT di Gedung Semergou yang sebelumnya melakukan aksi demo di
depan kantor Walikota setempat. Senin (21/01).
Selain Herman, turut hadir Komisaris BRT Trans Bandar
Lampung Tony Eka Candra, Dirut Trans Bandar Lampung I Gede Jelantik, dan Bagian
Legal BRT Trans Bandar Lampung Agus Bakti Nugroho.
Herman mengatakan, uang pinjaman sebesar Rp 1 miliar
tersebut didapatkan melalui pinjaman seseorang dan bukan memakai dana APBD Kota
Bandar Lampung. "Ya saya belum bisa menyebutkan siapa orang itu, ya bisa
dibilang pihak ketiga-lah. Ya intinya saya menepati janji saya bersama pihak managemen
agar membayar gaji sebelum tanggal 20 Januari. Saya pikir mereka (manajemen)
sudah bayar, tapi ternyata belum. Saya harap besok sebelum jam 12 siang sudah
dibayar," ujarnya kepada awak media.
Menanggapi hal ini, I Gede Jelantik mengatakan,
pihaknya berterimakasih atas apa yang dilakukan oleh wali kota tersebut.
Pihaknya akan melakukan pembayaran gaji bagi semua karyawan BRT, termasuk
pembayaran uang transport dan uang makan. "Ya kami berterimakasih apa yang
dilakukan pak wali kota ini, sesuai arahannya, kami secepatnya akan mencari
dana tambahan ini. Tapi kita akan bayarkan dua bulan gaji yang belum dibayarkan
untuk semua karyawan dengan seadil-adilnya," kata anggota Komisi IV DPRD
Provinsi Lampung ini.
Sementara itu Tony Eka Candra mengatakan, manajemen dan
semua karyawan diharapkan bisa bekerja sama dengan baik dalam menjalankan moda
transportasi angkutan massal ini. "BRT ini sudah berjalan selama 13 bulan
hingga sekarang, kedepan mari kita bersama-sama menjalankan BRT ini lebih baik
lagi dan kebocoran pendapatan bisa kita kurangi, karena tingkat kebocoran
sangat tinggi sekali. Semua karyawan harus jujur. Kami pun tidak melakukan
korupsi atas adanya BRT ini. Kalau misalnya ada (karyawan) yang mau resign,
silahkan, nanti kami cari karyawan baru," jelasnya.
Beberapa jam sebelumnya, ratusan karyawan BRT kembali
melakukan aksi demo yang di mulai dari terminal Rajabasa menuju kantor Wali
Kota Bandar Lampung sekitar pukul 08.00 WIB.
Kali ini karyawan BRT menuntut agar gaji mereka segera
di bayar oleh pihak managemen RBT dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung
sesuai dengan janji yang di sepakati pada akhir Desember 2012 lalu.
Koordinator demo dari SPTI Jamal mengatakan,
bahwa aksi demo yang dilakukan itu berkaitan dengan janji wali kota dan pihak
managemen BRT akan membayar gaji karyawan pada Minggu (20-1). "Kami
melakukan aksi demo ini berkaitan dengan janji dari walikota dan pihak
managemen bahwa sesuai dengan kesepakatan gajih kami akan di bayar pada tanggal
20 Januari, tapi nyatanya belum di bayar juga," kata Jamal. (Lia)
Posting Komentar